Sabtu, 21 Januari 2012

Konsep Perkembangan Motorik Bayi


KONSEP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI

A. Perkembangan bayi menganut asas :
  1. Berlangsung terus menerus sejak pembuahan sampai dewasa serta dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Perkembangan motorik bayi akan lebih cepat bila bayi mendapat latihan yang cukup. 
  2. Tumbuh kembang tergantung kematangan (maturitas) susunan saraf. Contoh : seorang bayi tidak akan mampu berjalan bila sistem saraf belum siap, tetapi bila bayi tidak diberi kesempatan latihan berjalan, maka kemampuan berjalan akan terlambat.
  3. Urutan perkembangan setiap bayi selalu sama, tetapi kecepatannya berbeda. Contoh : bayi akan belajar duduk terlebih dahulu sebelum belajar berdiri, tetapi umur saat bayi belajar duduk berbeda antara bayi satu dengan lainnya. Perbedaan kecepatan perkembangan tersebut karena pengaruh bawaan dan rangsang lingkungan.
  4. Reflek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari. Reflek primitif ialah gerakan yang tidak disadari, berlangsung secara otomatis dan pada usia tertentu harus sudah hilang karena dapat menghambat gerakan yang disadari. Contoh : bayi usia di bawah 1 bulan tangan selalu menggenggam (karena ada reflek menggenggam), setelah umur bayi lebih dari 1 bulan, reflek tersebut secara perlahan menghilang dan diganti gerakan jari-jari secara sadar. 
  5. Arah perkembangan dari atas ke bawah. Langkah pertama pada perkembangan motorik adalah perkembangan kemampuan mempertahankannya kepala dalam posisi tegak yang melibatkan otot-otot leher. Selanjutnya akan diikuti perkembangan otot-otot punggung sehingga bayi mampu mengangkat kepala dan badan pada posisi tengkurap.
B. Jenis Stimulasi Yang Dapat Diberikan

Stimulasi adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar bayi, sehingga bayi akan lebih mudah melakukan suatu gerakan. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat perkembangannya daripada anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi.
  1. Tapping (Ketukan) adalah upaya untuk meningkatkan kekuatan (tonus) otot melalui stimulasi raba dengan ketukan lembut pada otot menggunakan bagian dalam jari-jari tangan. Contoh : melatih agar bayi pada posisi tengkurap dapat mengangkat kepala, maka diberikan ketukan pada daerah pangkal leher dan punggung atas. 
  2. Latihan Penumpuan Berat Badan yaitu upaya stimulasi pada sendi dengan menggunakan beban berupa berat badan atau anggota badan itu sendiri untuk menguatkan otot-otot sekitar sendi. Contoh : pada posisi tengkurap, bayi dilatih menumpu badanya pada kedua lengan. 
  3. Latihan Gerak adalah upaya merangsang kemampuan gerak bayi dengan cara anggota gerak (lengan dan tungkai) digerakkan. Contoh : melatih bayi agar mampu berguling, dilakukan gerak berupa salah satu tungkai bayi digerakkan menyilang tungkai yang lain.

C. Perkembangan Motorik Kasar Bayi Normal
  1. Usia 1-1,5 bulan Bila ditengkurapkan, bayi mampu mengangkat kepala sesaat. 
  2. Usia 1,5-4 bulan Bila ditengkurapkan, bayi mampu mengangkat kepala hingga tegak. 
  3. Usia 2-4 bulan Bila bayi diposisikan duduk dengan dipegangi, bayi mampu mempertahankan kepalanya pada posisi tegak. 
  4. Usia 2,5-5 bulan Bila ditengkurapkan, bayi mampu mengangkat badannya dengan tumpuan pada kedua lengan bawah. 
  5. Usia 2,5-5,5 bulan Bayi mampu berguling dari terlentang ke tengkurap dan sebaliknya.
  6. Usia 5,5-7,5 bulan Dari posisi tengkurap, bayi mampu duduk sendiri dengan kedua lengan masih menyangga di depan. 
  7. Usia 7-9 bulan Mampu berdiri dengan kedua lengan dipegangi. 
  8. Usia 8-11 bulan Mampu duduk sendiri. 
  9. Usia 10-12 bulan Mampu berdiri bantuan dan dapat berdiri selama 2 hitungan. 
  10. Usia 11-14 bulan Mampu berdiri sendiri. 
  11. Usia 11,5-16 bulan Mampu berjalan.
D. Latihan Stimulasi Perkembangan Bayi

1. Latihan mengangkat kepala pada posisi tengkurap:
  • Tengkurapkan bayi, ibu disamping bayi.
  • Beri ketukan lembut pada punggung atas bayi hingga kepala bayi terangkat. Lakukan selama 2-3 menit, 2 kali sehari.
2. Latihan mempertahankan kepala tetap tegak:
  • Bayi dipangku dengan dipegangi pada dadanya.
  • Berikan tekanan ringan pada kepala bayi kearah leher (bawah). Lakukan selama 2-3 menit, 2 kali sehari.
3. Latihan menumpu badan dengan kedua lengan:
  • Tengkurapkan bayi dengan lengan menyangga badan, pegangi pada kanan kiri bahunya.
  • Beri tekanan ringan pada kedua bahu dengan arah menuju lengan. Lakukan 2-3 manit, 2 kali shari.
4. Latihan berguling dari posisi terlentang:
  • Bayi terlentang, pegangi pada kaki kanan kirinya.
  • Gerakkan salah satu kaki memutar menyilang kaki yang lain sehingga bayi tengkurap. Lakukan 2-3 menit, 2 kali sehari.
5. Latihan duduk dari tengkurap:
  • Bayi tengkurap, pegangi dari kanan kiri panggulnya.
  • Beri tarikan pada panggul kearah duduk. Lakukan 2-3 menit, 2 kali sehari.
6. Latihan mempertahankan posisi duduk tegak:
  • Posisikan bayi duduk di depan ibu, pegangi pada kedua bahunya dari atas.
  • Beri tekanan lembut pada kedua bahunya ke arah bawah.
7. Latihan keseimbangan pada posisi duduk tegak:
  • Posisi bayi duduk, pegangi kedua lengannya.
  • Beri dorongan lembut pada lengan bayi ke kiri – kanan bergantian.
  • Lanjutkan dengan dorongan lembut ke depan-belakang bergantian.
8. Latihan berdiri:
  • Posisi bayi duduk, pegangi kedua lengannya dari depan.
  • Beri tarikan pada kedua lengannya ke arah depan atas sehingga bayi berdiri.
9. Latihan keseimbangan pada posisi berdiri:
  • Posisikan bayi berdiri dengan dipegangi panggulnya dari samping.
  • Beri dorongan pada panggul secar lembut ke kanan – kiri bergantian.
  • Lanjutkan dengan dorongan lembut ke depan – belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar